Home Info Agribisnis Harga Pangan Turun Akan Berdampak Deflasi

Harga Pangan Turun Akan Berdampak Deflasi

1036
SHARE

Di bulan Maret 2017 lalu terjadi sebuah hal yang kembali membuat pemerintah lebih gencar dalam memutar otak akan ketersediaan bahan pokok dan juga soal harga yang ada. Usai diperkirakan akan terjadi inflasi, saat ini malahan dalam kondisi berbalik yakni mengalami deflasi. BPS (Badan Pusat Statistik) mampu mencatat kalau akhir bulan lalu pemerintah mengalami deflasi sebanyak 0,02%.

Kecuk Suhariyanto selaku Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) mengatakan kalau adanya deflasi yang utama yakni soal harga pangan. Yang masuk didalamnya yakni jenis bahan makanan semisal cabai merah, cabai rawit dan juga harga beras.

“Soal penurunan harga pangan dalam kenyataannya saat ini di wilayah-wilayah tak bisa menetralisir adanya kebijakan baru naiknya tarif listrik,” kata dia saat awak media menemui di Kantor Pusat BPS, Jakarta, di hari Senin (3/4).

Simak Juga:  Krisis Pangan Ancam Produksi Padi Hingga 1,89 Juta Ton di Indonesia !

Soal deflasi bahan makanan saat ini dalam catatan sebesar 0,66% serta juga memberikan andil sekitar 0,40%. Di harga sabai merah dalam catatan deflasi sebesar 0,80%, harga beras sebesar 0,03%, cabai rawit merah sebesar 0,03%, kemudian juga ikan segar sebesar 0,02%, telur ayam ras sebesar 0,02% dan juga bawang putih sebesar 0,01%.

“Saat ini kondisi komoditas makanan memang mampu memberikan andil dalam langkah pemerintan dalam menaikkan inflasi dimana bawang merah sebesar 0,02% serta di bidang buah-buahan bersama gula di kisaran 0,02%,” tegasnya.