Home Info Agribisnis Pertanian Jumlah Lahan Pertanian Organik Indonesia Masih Sangat Minim

Jumlah Lahan Pertanian Organik Indonesia Masih Sangat Minim

2125
SHARE
informasi pertanian hari ini

Sektor pertanian organik memang sedang gencar dilakukan pemerintah. Beragam upaya terus dilakukan agar bisa mengalihkan dari pertanian konvensional ke pertanian organik. Namun masih sedikit lahan yang melakukan penanaman secara organik, terhitung baru sekitar 0.14% lahan sawah dan kebun di Indonesia yang menerapkan penanaman secara organik. Kemudian, hasil dari pertaniannya di prediksi masih banyak juga yang terkena bahan kima pestisida.

Melihat data dari lembaga sertifikasi pertanian organik INOFICE, diprediksikan jumlah luas lahan sawah yang ada di Indonesia mencapai kurang lebih 8 juta Hektare (Ha), lalu ditambah dengan luas lahan kebun yang ditanami hortikultura berupa sayuran dan lainnya. Walaupun beberapa sudah menerapkan sistem pertanian organik, namun paparan polusi udara, drift atau butiran pestisida yang terbawa angin membuat beberapa tanaman banyak yang terpapar pestisida.

Simak Juga:  Pohon Kurma Sebenarnya Bisa Tumbuh di Indonesia atau Tidak ?

Menurut Direktur INOFICE, Agus Kardinan mengatakan, penerapan sistem penanaman secara organik didalam negeri sebetulnya sudah cukup dikenal luas hingga mancanegara. Dan memang sudah seharusnya para petani di Indonesia beralih ke sistem pertanian organik dibandingkan dengan petani diluar negeri.

Ia juga menambahkan, diharapkan para petani di Indonesia sudah bisa menerapkan sistem pertanian organik. Dan sistem tanam organik ini bisa mengalami perkembangan yang lebih baik kedepannya. Sebab dengan sistem tanam organik, hasil yang tanam pun lebih baik dan sehat karena tidak terpapar cairan kimia.”ucapnya”

Saat ini para petani di Indonesia masih banyak yang menerapkan sistem tanam konvensional. Dengan sistem tanam seperti ini memiliki efek samping, seperti kebiasaan petani yang sering menggunakan pestisida dengan kadar tinggi, frekuensi pemberian pestisida yang terus menerus dalam jangka waktu pendek dan bahkan beberapa petani ada yang menggunakan pestisida secara di siram bukan di semprot

Simak Juga:  Harga jagung terjun bebas, Sebebas apa ?

Dengan begitu maka bisa dipastikan jika hasil tanam tersebut sangat berbahaya untuk kesehatan. Dalam jangka panjang, hal ini akan menimbulkan permasalahan kesehatan serius.