Saat ini pemerintah berharap kedepannya stok sumber daya ikan dalam tahun 2018 bakalan akan mampu naik di kisaran 11 juta ton usai dalam tahun ini hanya bisa tembus 9,9 juta ton.
Sjarief Widjaja selaku Dirjen Perikanan Tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan kalau peningkatan stok ikan lestari kedepannya akan menjadi salah satu prioritas dan program dari DJPT dalam jangka panjang nantinya. Dia saat ini meminta ke unit kerja teknis dalam membantu serta merevitalisasi sumber daya ikan guna bisa pulih usai mengalami keterpurukan dalam beberapa tahun ini.
“Soal caranya? Nantinya pihak kami yang bakalan akan mengatur hasil tangkapannya, lalu kita atur soal alat penangkapannya sampai juga pencatatan kuota produksinya. Dan ini juga harus berjalan dengan baik,” ungkap dia.
Seiring bersama dengan hal itu, soal target produksi dalam bidang perikanan tangkap nantinya harus naik menjadi 30% dari pada tahun lalu. Mengingat sejauh ini, angka produksi perikanan tangkap dalam tahun 2016 hanya bisa memproduksi 6,8 juta ton saja.
Sjarief menginginkan supaya DJPT nantinya membuka kantor dalam regional kawasan pengelolaan perikanan serta juga menjadikan kawasan itu sebagai pangkalan pendaratan ikan supaya data perikanan terpusat disana.
Dalam mendukung hal ini, penebaran benih unggul ke danau, sungai, waduk, serta juga perairan umum dalam wilayah daratan di area tangkapan ikan juga akan mereka lakukan.
“Kita juga akan mengadakan festival dalam kawasan perairan umum daratan semisal festival Danau Toba dan juga festival Serayu. Kami juga akan menerjunkan petugas dalam mencatat potensi di perairan umum daratan,” imbuhnya.
