Produksi marikurtur atau perikanan budidaya dari laut sampai dengan saat ini masih didominasi oleh hasil rumput laut, sebesar 99% akan semua produksi bidang ini sampai dengan sekarang. Dimana memang produksi budidaya ikan laut di tanah air hanya di kisaran 1% saja.
Dari data dari DJPB (Ditjen Perikanan Budidaya) di Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan catatan kalau produksi rumput laut dalam 2015 kemarin mampu menghasilkan 10,1 juta ton, dan angka produksi dari kekerangan serta ikan laut budidaya hanya dikisaran 66.695 ton.
Maka sangat layak kalau saat ini pemerintah memberikan penyuluhan ke para pengusaha jenis lain selain rumput laut, mengingat masih besarnya pelung usaha di bidang kelautan lainnya. Apalagi Indonesia kaya akan sumber daya alam lautnya dan banyak pebisnis juga tengah menjajaki pengembangan namun juga sangat perlu dukungan dari pemerintah.
Dan jika diperinci mengenai hasil dalam tahun lalu saja, produksi dari sektor kekerangan masih dikisaran 37.503 ton, kemudian kerapu sebesar 15.270 ton, kakap sebesar 5.083 ton, bawal bintang sebesar 2.663 ton, serta dari hasil yang diperoleh dari lainnya sebesar 6.176 ton.
DJPB beberapa waktu lalu juga melaporkan, akan adanya potensi lahan dalam segi budidaya laut dalam kisaran total 12,1 juta hektare (ha), dan sampai saat ini hanya sebanyak 325.000 ha (2,7%) yang sudah dimanfaatkan. Ini sebuah peluang besar dalam mengembangkan potensi lainnya.