Saat ini pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan bakalan akan mengupayakan penetapkan Kepulauan Riau jadi salah satu provinsi percontohan yang akan digunakan sebagai implementasi marikultur dalam kawasan Indonesia.
Slamet Subjakto selaku Dirjen Perikanan Budidaya KKP memberikan pernyataan kalau saat ini 12,5 juta hektare dalam wilayah laut Indonesia sangat mempunyai potensial guna dipakai dalam membudidayakan perikanan. Tapi, sekitar 178.435 ha saja yang sudah dimanfaatkan.
“Nantinya kita akan mendorong budidaya perikanan dalam kawasan laut, dan Kepulauan Riau akan djadikan areal percontohan marikultur,” ungkap Slamet ke media saat bertemu dengannya.
Dipilihnya Kepulauan Riau, dalam keterangan lanjutan dari dia, didasarkan oleh pertimbangan akses pasar, kemudian infrastruktur disana, sumber benih, serta juga pesatnya perkembangan teknologi wilayah Riau.
“Kepri memang sangat dekat bersama akses pasar menuju Singapura dan juga Pemdanya siap akan semua tata wilayah bersama zonasi laut mereka yang begitu konsisten, mereka sudah yakin dengan sistem pemerintahannya tak berubah dari dulu. Dan investasi disana juga pastinya bisa berkelanjutan,” imbuh dari Slamet.
Implementasi marikultur kedepan diharapkan mampu menumbuhkan angka industri perikanan laut yang berlangsung dari hulu ke hilir, dan proses dari pembenihan, pembesaran, sampai pengolahan bisa terlaksana disana.
Slamet juga memberikan kabar kalau PT Indofood saat ini juga berminat dalam mengembangkan budidaya laut dengan areal 10.000 ha dalam kawasan Riau. Bukan itu saja, salah satu perusahaan lokal sudah menggandeng investor China dan kini tengah membangun 560 keramba kayu bersama komoditas ikan kakap, kerapu, dan juga bawal bintang.