Pemerintah akan memanfaatkan perkembangan citra satelit landsat yang dipunyai LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) kala sejauh ini memang memiliki resolusi tinggi sebesar 30×30 m dan juga temporal 16 hari. Ini akan dipakai dalam memastikan data pertanian langsung terpantau langsung kedepannya.
“Satelit dipakai dalam memantau areal lahan tanam serta pelaksanaan panen padi. Dimana data ini akan langsung dihitung memakai komputer ini akan minimalisasi data error. Bukan hanya itu saja, fairness nantinya juga akan dapat divalidasi banyak pihak di situs ttp://sig.pertanian.go.id,” ungkap dari Agung Hendriyadi selaku Kepala Biro Humas dan Informasi Publik dari Kementerian Pertanian.
Bukan hanya memakai satelit LAPAN, nantinya pemerintah bakalan memakai data-data pertanian serta pangan nasional dari pihak BPS (Badan Pusat Statistik). Kementan kali ini juga masih mengimplementasikan SMS-Center dari data luas tanam padi dengan sistem harian dan juga harga pangan di tingkat petani.
“Bersama langkah ini kondisi pangan dalam sejumlah kecamatan dan kabupaten akan mampu dimonitor di tiap harinya dan ini bersifat intern. Dalam mengonfirmasi data hasil produksi gabah akan dijadikan acuan soal ketersediaan beras, ini juga untuk memonitor ketersediaan stok, harga beras, data penggilingan, tingkat konsumsi, dan angka prediksi pasokan dalam kedepannya,” tutupnya.
Sistem baru itu nanti disamping akan memudahkan Kementan akan dijadikan salah satu upaya terbaik dalam mengatasi problematika yang selama ini menghambat laju pertumbuhan ekonomi khsusunya pangan di negara ini.