Wapres Jusuf Kalla menegaskan kalau Indonesia dengan negara pemroduksi kelapa sawit yang lainnya bakalan akan berupaya dalam mematahkan kebijakan Eropa soal Resolusi Kelapa Sawit.
Selama ini memang Parlemen Eropa sudah meloloskan resolusi kala termaktub di Report on Palm Oil and Deforestation of Rainforests di Selasa (4/4/17) minggu lalu. Dimana resolusi itu memang sudah menuduh kelapa sawit jadi salah satu pemicu deforestasi dan juga ekses negatif lainnya dalam sektor lingkungan, sosial, serta juga soal hak asasi manusia.
“Jangan beranggapan buruk soal kelapa sawit, usai ini memang sudah timbul dalam beberapa waktu lalu, ini sama sekali bukan hal yang pertama. Kini layaknya dicounter lagi pihak negara yang menjadi penghasil sawit, semisal kita Indonesia serta juga Malaysia,” terang JK saat awak media menemuiny di Kantor Wakil Presiden, hari Selasa (18/4).
Wapres juga mengatakan kalau soal itu bakalan akan dibahas lebih lanjut saat ada forum tahunan semua produsen kelapa sawit yang bakalan dijalani Indonesia dan Malaysia. Mengenai hasil pembahasan nantinya diharapkan bakalan melahirkan bantahan serta juga diplomasi guna meyakinkan Eropa jika produksi kelapa sawit di dua negara sama sekali tak mengarah ke tuduhan yang mengarah ke mereka.
“Dalam membuat counternya serta juga diplomasi. Langkah diplomasi memang bakalan akan bisa menjelaskan jika apa yang mereka saat ini khawatirkan sama sekali tak terbukti dan juga benar,” tutupnya.
Adapun selama ini dia menduga kalau tuduhan itu memang hanya bermotif persaingan dagang, usai kelapa sawit Indonesia selama inin dinilai mampu menyaingi produksi komoditas minyak nabati yang ada di Eropa, semisal biji matahari dan juga kedelai.