Front Nelayan Bersatu dalam langkah membantah semua keterangan Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan kala dia menyebutkan sebesar 70% nelayan pemakai cantrang saat ini sudah beralih alat tangkap ikan saat melaut.
Bambang Wicaksana selaku koordinator FNB mengutarakan kalau pernyataan Menteri Susi sangat butuh dibuktikan melalui data-data yang akurat serta juga terperinci.
“Informasi itu memang sangat kontradiktif bersama realita di lapangan jika sebanyak 90% kapal-kapal cantrang saat menangkap ikan di laut sudah memakai alat tangkap baru,” ungkapnya.
Akan adanya upaya pendampingan dalam peralihan alat tangkap sampai dengan akhir Juni, dalam pernyataan Bambang, sampai dengan saat ini sama sekali tak nampak signifikan. FNB kini bakalan akan menuntut pelaksanaan kajian yang kian akademis ke alat tangkap cantrang kala selama ini sudah dilaksanakan pihak tim independen dan juga sudah menggaet pihak terkait. Kajian tersebut juga akan dilaksanakan secara ekonomis, teknis serta juga sosial.
“Selama kajian itu sama sekalu belum ada pelanksanaannya dan juga belum menghasilkan sebuah kesimpulan, kami akan sama dan masih memakai alat tangkap lama, usai negara juga tak memberi kami solusi dan juga jaminan hidup ke keluarga kami,” imbuh Bambang.
Dalam beberapa waktu lalu, Menteri Susi saat menjalani konferensi pers, mengutarakan kalau saat ini sebanyak 70% nelayan cantrang memang sudah beralih pemakaian alat tangkapnya.
“Kami berharapkan cantrang akan berhenti pemakaiannya dalam tahun depan,” kata Susi saat itu.
