Home Info Agribisnis Peternak Layer Mengeluh Soal Harga Telur

Peternak Layer Mengeluh Soal Harga Telur

1144
SHARE

I Ketut Diarmita selaku Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengutarakan kalau saat ini harga telur sama sekali belum bisa stabil. Usai masih banyak peternak layer bisa dikatakan menjerit selepas harga masih jauh bawah biaya dari produksinya.

“Telur saat ini memang masih tak stabil harganya. Banyak sekali peternak yang saat ini mengeluh soal itu,” kata dia kala hadir di kegiatan pengembangan indigofera, di Kabupaten Lingga.

Sejauh ini harga telur ayam sangat cenderung lambat naik meskipun dalam beberapa lalu Menteri Pertanian sudah mengeluarkan instruksi soal pengurangan FS Ayam Layer dalam  SK Mentan Nomor 3035/Kpts/PK010/F/03/2017 soal pengurangan jenis DOC FS Broiler, DOC FS Jantan Layer, serta juga FS Ayam Layer, dan kini sudah berjalan hamper sebulan.

Simak Juga:  Densus 88 dan Sektor Pertanian

Singgih Januratmoko selaku Ketua Umum Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat) mengatakan kalau harga telur kini dikisaran Rp14.000 per kg dalam tingkat peternak yang ada dikawasan Jawa Timur, serta Rp16.500 per kg dalam kawasan Jawa Barat. Usai dalam dua bulan kemarin harganya bisa berkisar Rp13.500 – Rp15.000 per kg ketika dibeli dari peternak.

“Harga telur memang masih tak bisa stabil, ini tak sesuai dengan HPP,” tegas dia.

Singgih saat ini meminta pemerintah bergerak cepat dan mengeluarkan harga referensi dari ayam broiler, karkas, serta telur usai selama ini ada di revisi Permendag No. 63 Tahun 2016 soal Penetapan Harga Acuan Pembelian dalam lingkup Petani dan juga Harga Acuan Penjualan ke pihak Konsumen.

Simak Juga:  Pemerintah melakukan penaikan anggaran subsidi pupuk, Apa harapannya bagi petani di Indonesia ?