Komisi IV saat ini dengan pihak Perum Bulog, serta beberapa daerah sudah bersepakat kalau akan membangun pusat distribusi dalam setiap daerah dimana ini sebagai salah satu upaya mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Hal tersebut disampaikan saat kesimpulan rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR sekaligus Pemerintah Kota Jakarta Barat, dan juga Perum Bulog.
Pusat distribusi dalam beberapa daerah nantinya bakalan akan menyuplai kebutuhan pangan ke outlet Rumah Pangan Kita kala sudah dibentuk oleh Bulog, kemudian Toko Tani Indonesia yang didirikan Kementerian Pertanian, serta E-Warung yang dirilis Kementerian Sosial, dalam kawasan itu. Dengan hal ini rantai pasok dari kebutuhan pangan bakalan akan berjalan semakin efisien.
Djarot Kusumayakti selaku Direktur Utama Perum Bulog mengutarakan kalau sejauh ini beberapa kebutuhan pangan dalam mengisi Rumah Pangan Kita juga masih dipasok semua gudang Bulog di sejumlah wilayah, dan ini nampak sama sekali tak efisien.
“Bulog memang hanya sebagai gudang penyimpanan. Dan pusat Distribusi yang dipakai sebagai tempat suplai menuju semua outlet yang ada. Sejauh ini memang RPK di distribusikan dari gudang langsung, dan ini sama sekali tidak efisien serta sama sekali tak fokus. Usai adanya pusat distribusi kali ini, mungkin akan bisa lebih fokus,” tegasnya.
Sejauh ini memang sudah ada sekitar 13.000 RPK tersebar dalam beberapa kabupaten dan kota, dan ini menyeluruh di kawasan Tanah Air. Dan dalam tahun ini pihak Perum Bulog memang akan menargetkan sekitar 50.000 RPK (rumah pangan kita) dan ini juga sebagai salah satu cara dalam menangani 11 komoditas pangan pokok milik pemerintah.
Dan jumlah TTI sejauh ini ada di 543 titik bersama target sebanyak 1.000 TTI. Dalam kabar, dana bantuan pemerintah bakalan akan digelontor sekitar Rp15 miliar di tahun ini.