Pemerintah Mengusulkan pada Senin, 24 Juli sebagai hari Florikultura. Langkah tersebut sebagai pengingat Florikultura Indonesia dan penyatu Stakeholder Florikultura secara nasional. Pengusulan tersebut bertujuan agar bisa mengembangkan potensi Florikultura Indonesia yang dinilai masih belum efektif dan belum digarap secara maksimal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjelaskan, saat ini kita harus bisa mengajak usaha kecil ataupun menengah untuk bisa mengangkat florikutura ke tingkat komersial. Hanya dengan ini kita bisa mengembangkan ini dengan lebih baik lagi.”jelasnya”
Seperti diketahui, saat ini ekspor florikultura dunia masih di kuasai oleh Belanda, Kolombia, Equador, Kenya dan India. Sementara itu negara negara yang mulai bergerak menjadi Eksportus seperti , Thailand, Malaysia, Australia, Israel, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.
Bahkan florikutura menyumbang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Negara negara tersebut mencatatkan PDB dari Florikutura mencapai 40%. Oleh sebab itu florikultura Indonesia juga harus dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Dengan adanya hari Florikutura diharapkan semua provinsi, kabupaten dan kota mulai mengembangkan komoditi ini. Selain itu, Pemerintah juga mulai fokus membenahi tata cara praktik bertanam, pemeliharaan tanaman, hingga pemasaran yang lebih baik.