Home Info Agribisnis Pertanian Rencana Ekspor Beras Menuai Polemik

Rencana Ekspor Beras Menuai Polemik

1190
SHARE

Pemerintah sebelumnya sudah mencanangkan akan mengekspor beras ke Malaysia. Melalui Kementerian Pertanian (Kemtan), ekspor beras mulai dilakukan pada 21 Oktober 2017. Ditengah kenaikan harga beras didalam negeri, Kemtan masih mengupayakan mengekspor beras ke Malaysia. Total ekspor beras premium mencapai 140.000 ton.

Dengan total ekspor beras premium ke Malaysia sejumlah 140.000 ton merupakan untuk memenuhi kuota impor beras Malaysia sebesar 20%. Total kuota impor beras Malaysia pertahun mencapai 700.000 ton per tahun. Nantinya Pemerintah berencana untuk mengekspor rata-rata 10.000 ton per bulan.

Beras yang diekspor akan diambil dari produksi di wilayah Kalimantan Barat dan disuplai dari lahan seluas 30.000 hektare. Selain itu, produksi beras asal Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara pesaing seperti Thailand dan Vietnam.

Simak Juga:  Segini Hasil Panen Padi di Lahan Kampung Inovasi IPB

Namun sejauh ini, harga beras untuk ekspor masih belum menemukan titik terang. Pemerintah masih melakukan negosiasi dengan Malaysia terkait harga. Namun rencana ekspor beras oleh Kemtan dianggap kurang tepat dan tidak mempertimbangkan kondisi dalam negeri. Sebab saat ini di Indonesia memasuki musim Paceklik dengan ketersediaan beras di Indonesia yang mulai berkurang. Hal ini bisa terlihat dari berkurangnya volume beras kualitas medium di pasar induk

Ekspor beras kini dipertanyakan, pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengatakan saat ini kondisi ketersediaan beras medium di Indonesia kosong, terutama untuk stok beras dibawah harga Rp 9000 per kilogram (Kg).

Kenaikan harga beras saat ini menjadi salah satu bukit kalau stok beras memang sedang kosong. Apalagi beras medium merupakan beras yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesi. Sebelum mengekspor, Kemtan perlu mempertimbangkan kondisi beras didalam negeri terlebih dahulu

Simak Juga:  Petani Gunung Wilis Tanam Cabai Akibat 40 Hektare Lahan Cengkih Mati