Industrialisasi Kelapa di Indonesia saat ini membutuhkan dukungan agar meningkat produskinya dengan adanya usaha dari Koalisi Kabupaten penghasil Kelapa atau KOPEK. Program pemberian dukungan tersebut agar semakin bertambahnya hasil olahan dari kelapa serta bertambahnya nilai jual kelapa yang ada di Tanah Air.
Langkah ini juga menjadi topik utama dalam Rapat Kerja Nasional Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa yang diselenggarakan du Dabo Singkep, Riau tanggal 21-22 November 2018.
Menurut keterangan dari Nelson Pomalingo yang menyatakan jika komoditas kelapa sudah lama tidak tersentuh, dengan luas lahan mencapai 3,6 juta Ha. Lahan tersebut berada di 248 kabupaten yang ada di indonesia dengan 98% dari jumlah keseluruhan miliki masyarakat dengan kepemilikan secara pribadi.
Sedangkan untuk kelapa sawit sebagai besar miliki korporasi, melihat kondisi tersebut memang belum ada sentuhan yang krusial terkait produksi kelapa. Apabila ada sentuhan sudah bisa dipastikan sektor kelapa bisa membangkitkan ekonomi sektor komoditas melihat lahan yang cukup luas.
Kelapa sawit saja bisa menjadi salah satu pendukung ekonmi dari sektor komoditas, langkah Kopek yang menginginkan pemerintah lebih perhatian terhadap petani kelapa dengan program idnustri terpadu diversifikasi komoditas kelapa untuk bisa berbicara di pasar dan menjadi nilai tambah untuk kebutuhan hidup para petaninya.
Namun langkah yang baik tersebut juga harus melihat kondisi dari tanaman yang ada saat ini, tantangan dari Kopek yakni banyaknya pohon kelapa yang saat ini sudah berumur tua. Selain produksi yang terbilang masih sangat kecil kondisi dari industri dan pasar tidak balance, industri yang sudah semakin banyak namun kondsi pasar masih sepi.
