Bulog menjadi harapan besar dari pemerintah dalam serapan gabah untuk tahun 2019, hal ini untuk menjaga kondisi cadangan pangan yang ada di tanah air semakin terjaga dengan baik dari mekanisme pengadaan beras nasional baik pengeluaran maupun pemasukan.
Sesuai keterangan dari Agung Hendriadi selaku Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian sudah saatnya pemerintah melakukan bebagai upaya dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran CPB (cadangan beras pemerintah). Saat ini cadangan yang ada sebesar 2.14 juta ton yang sudah melebihi kapasitas target dalam tahun ini.
Kondisi tersebut dipengaruhi dari kurangnya permintaan masyarakat dalam penyerapan beras dengan maksimal yang terjadi pada operasi beras. Sedangkan peraturan pemerintah cadangan beras yang ada memiliki batas simpan selama 4 bulan. Melebihi batas tersebut sudah dipastikan mutu dari beras pemerintah akan menurun.
Dari permasalahan tersebut harus ada langkah yang lebih baik dalam penyerapan gabah agar balance dalam tahun depan. Saat ini bulog harus menjaga cadangan beras yang sudah ada dan untuk penyerapan harus sesuai dengan target peengeluaran yang yang sudah ditetapkan pemerintah.
Saat ini yang harus segera dilakukan adalah mengurangi jumlah cadangan beras yang hampir habis waktu penyimpanannya, dengan menjual, menukar dan hibah sebagai salah satu strategi mengurangi jumlah stok beras saat ini. Namun bulog harus memperhatikan volume cadangan beras pemerintah tidak boleh asal mengeluarkan saja.
