Semakin melambungnya harga daging sapi di indonesia membuat pemerintah mau tak mau harus membuka kran impor daging sapi. impor daging sapi sangat di keluhkan oleh para peternak sapi karena dapat mencekik peternak sapi lokal. Oleh sebab itu Pemerintah daerah terkait terus berupaya untuk kembali meningkatkan produksi sapi lokal hal tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhan daging secara nasional. Dalm hal ini Bupati Bantul Suharsono, menekankan akan melakukan pengembangan ternak sapi untuk wilayah Bantul Yogyakarta, Beliau Mewacanakan akan menggunakan sistem nggaduhke atau kerja sama dengan para petani di Bantul. Cara ini di lakukan agar bisa menekan harga daging sapi yang terus mengalamai kenaikan.
Bupati Bantul menekankan cara kerja sama ini nantinya akan di lakukan oleh para peternak sapi dan juga para petani dengan menggunakan sistem bagi hasil. Langkah awal nantinya hasil dari ternak tersebut akan di pasarkan untuk wilayah bantul dan sekitarnya. Cara ini merupakan cara kemitraan, nantinya Sapi tersebut akan di kelola dalam jangka waktu tertentu dengan adanya perjanjian kerja sama antara petani dan juga peternak. Dan keuntungan yang di dapat akan di lakukan bagi hasil antara kedua belah pihak.
Suharsono menyebutkan, langkah ini akan melibatkan para petani dan juga peternak di wilayah bantul, beliau juga menyebutkan, cara kerja sistem ini seperti, jika ada 200 anakan sapi nanti akan di kembangkan bersama petani, karena petani akan bisa memberikan pakan untuk ternak sapi kemudian nanti sapi yang sudah layak potong akan dijual khusus bagi warga Bantul. Jika sistem ini sudah berkembang tentu akan bisa menekan harga daging sapi yang terus meningkat.