Dibulan puasa dan menjelang hari raya idul fitri, memang sudah semestinya pemerintah menjaga ketersediaan pangan. Hal tersebut agar tidak ada lonjakan harga yang tinggi. sebab permintaan akan semakin tinggi di bulan puasa ini. Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah merealisasikan pembelian beras dari produksi petani sekitar 59.079 ton. Angka tersebut baru 32.03% dari target pembelian yaitu sebesar 184.000 ton.
Pelaksana tugas Kepala Divisi Regional (Divre) Badan Urusan Logistik (Bulog) NTB Syaifuddin mengatakan, realisasi pengadaan beras di NTB sudah berada di atas rata rata nasional yang baru mencapai 29.13%. ia juga menambahkan, Bulog Divre NTB berada di peringkat kelima realisasi pengadaan terbesar dari 34 provinsi di Indonesia yaitu setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Stok beras NTB yang ada di Gudang Pulau Lombok dan Sumbawa hingga 23 Mei 2017 sekitar 47.266 ton. Jumlah tersebut karena masih ada sisi pengadaan dari tahun 2016. Stok beras tersebut mencukupi untuk kebutuhan 4,8 juta masyarakat di 10 Kabupaten/Kota di NTB selama 9.2 bulan atau hingga Januari 2018.
Sehingga walaupun realisasi pengadaan beras belum sepenuhnya, namun bukan berarti stok beras di gudang tidak berlebih. Namun sudah bisa memenuhi untuk kebutuhan hingga tahun depan. Stok masih terus bertambah karena proses pengadaan masih terus berlangsung dari sejumlah sentra produksi terutama di Pulau Sumbawa Bagian timur.
