Home Info Agribisnis Gudang Penyimpanan Kini Jadi Kendala Mitra Bulog

Gudang Penyimpanan Kini Jadi Kendala Mitra Bulog

1166
SHARE

Saat ini Mitra Bulog tengah menghadapi beberapa kendala di langkah mereka dalam mewujudkan Serapan Gabah petani kala dicanangkan dalam awal Maret lalu, semisal terbatasnya luasan gudang penyimpanan .

Dimana Mitra Bulog Subdivisi Regional V yakni Kedu Subhan memberikan pernyataan kalau terbatasnya kapasitas gudang yang dipakai dalam penyimpanan yang ada di wilayah kerjanya saat ini jadi salah satu faktor akan rendahnya angka serapan gabah petani dalam wilayah Jawa Tengah. Bersama dengan kondisi itu, dia saat ini harus mendistribusikan sebanyak 200 ton – 300 ton beras dalam gudang penyimpanan Bulog yang ada di wilayah Jawa Timur.

Sejauh ini kapasitas gudang kian minim usai sampai dengan hari ini raskin juga belum mampu terdistribusikan. Kasus lain kala dihadapi semua mitra Bulog yakni juga adanya hama padi dalam tahun ini juga banyak sekali, dan petani penanam padi juga berkurang.

Simak Juga:  Yang Dilakukan Pemerintah Untuk Harga Jagung

“Saat ini memang Gudang yang tersedia sangat kecil, sama sekali tak bisa disimpan didalamnya semua,” kata dia ke Mentan Amran Sulaiman saat ada acara akselerasi serap gabah petani yang dijalankan mitra Bulog beberapa waktu lalu di Jakarta.

Bukan hanya itu, saat ini Mitra Bulog Subdivre Subang, di areal Jawa Barat, Rahmadi mengatakan kala awal masa panen memang harga gabah kering dalam setiap panen hanya sekitar Rp4.200 per kg, dan saat ini mampu seharga Rp4.600 per kg. Ini usai adanya HPP dalam keputusan Pementan No. 3 Tahun 2017 sebesar Rp3.700 per kg GKP. Dan, HPP beras kala ditetapkan sekitar Rp 7.300 per kg dalam harga gudang Bulog. Kalau tak dinaikkan maka kedepannya mitra Bulog akan sangat merugi.

Simak Juga:  Skema DMO Minyak Goreng Dirombak, Petani Sawit Terdampak?

“Kami saat ini masih terkendala soal harga itu. Petani bersyukur kalau masih diputuskan harga gabah tinggi, namun kami akan masih minta solusi,” ungkapnya.