Saat ini, kehidupan peternak bakalan akan semakin tenang, usai adanya kenaikan harga DOC (day old chik) broiler, yang beberapa waktu lalu hanya dikisaran Rp4.200 per ekor kini akan menjadi Rp5.000. Bukan hanya tenang mungkin para peterna juga akan dihindarkan dari kerugian selepas modal mereka juga akan berangsur kembali usai usaha mereka memang membutuhkan dana yang tinggi selama ini.
Sugeng Wahyudi selaku Sekjen GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional) mengatakan kalau harga DOC broiler kini dikisaran Rp5.000an per ekor, yang mana sebelumnya Rp4.200 per ekor. Bukan hanya soal faktor pengurangan dari DOC broiler, ini juga dipicu adanya tingginya permintaan anak ayam jelang bulan puasa. Mengingat bulan puasa nanti kebutuhan ayam di tingkat dalam negeri dipastikan juga akan meningkat.
Sugeng saat ini meminta pemerintah ters mengawasi berjalannnya Peraturan Menteri Pertanian No. 61/2016 soal Penyediaan, Peredaran, dan juga Pengawasan dari pemasaran Ayam Ras. Dia juga meminta pemerintah segera melakukan evaluasi semua pelaksanaan Permentan tersebut apalagi soal pasal kewajiban perusahaan unggas yang berjalan dalam skala besar bisa terintegrasi sepenuhnya.
Dalam pasal itu, memang perusahaan unggas diharuskan mampu mengalokasikan sebanyak 50% ayam DOC ke peternak mandiri serta juga ke koperasi. Soal kewajiban produsen unggas bersama kapasitas ayam hidup sekitar 300.000 ekor /pekan supaya juga menyediakan RPU (rumah potong hewan unggas).
“Saya pikir ini masih belum bisa dijalankan sepenuhnya. Kalau Permentan bisa efektif dikerjakan, maka kondisi bakalan akan semakin bisa dikendalikan,” katanya.