Nairobi (ANTARA News) – International Finance Corporation (IFC) berencana untuk berinvestasi setidaknya dua miliar dolar AS per tahun di sektor agribisnis Afrika hingga 2018,.
Kepala Manufaktur untuk Sub Sahara Afrika IFC German Vegarra dalam sebuah konfenresi, Kamis, mengatakan bahwa pada tahun keuangan terakhir, jumlah investasi di kawasan itu mencapai satu miliar dolar AS.
“Agribisnis strategis untuk IFC, mengingat tantangan yang berkembang dari ketahanan pangan di benua itu,” katanya.
Pada 2013, jumlah investasi global IFC mencapai 25 miliar dolar AS.
Lembaga keuangan ini sedang memperluas dukungan untuk sektor pertanian Afrika melalui layanan konsultasi. Investasi akan disuntikkan ke perusahaan yang memiliki dampak positif di benua itu.
“Di Afrika, agribisnis memiliki potensi paling besar untuk mengurangi kemiskinan,” katanya. Pertanian menyumbang sekitar setengah dari PDB Afrika dan mempekerjakan 60 persen dari angkatan kerja.
“Kami memperkirakan bahwa pada tahun 2030, agribisnis bisa menjadi industri triliun dolar di sub Sahara Afrika,” katanya, demikian laporan Xinhua.