Isu impor beras yang kali ini tengah hangat diperbincangkan diluruskan oleh pernyataan dari Presiden Jokowi bahwa impor beras kali ini yang diimpor dari Thailand dan Vietnam merupakan untuk stok beras pemerintah dan cadangan di kemudian hari. Pernyataan ini juga di-iya-kan langsung oleh Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti yang membenarkan hal ini. Saat ini memang persediaan beras di Bulog hanya diperkirakan berkisar sampai akhir tahun ini saja, beras yang ada di gudang Bulog saat ini dinilai tidak bisa mencukup kebutuhan mengingat adanya kebutuhan seperti raskin atau rasta dan juga kebutuhan akan operasi Pasar yang akan dilakukan pada awal tahun depan dan saat terjadinya musim paceklik antara bulan Januari sampai Maret nanti.
Tentang Jumlah stok beras di gudang Bulog
Menurut Bulog, persediaan beras yang ideal adalah di angka 1,5 sampai 2 juta ton, jika dilihat pada kondisi stok beras yang berada di gudang sekarang, hanya berada di kisaran 1,49 juta ton saja, itu juga belum termasuk potongan lainnya seperti adanya raskin atau rasta yang jumlahnya melebihi angka 200.000 ton biasanya setiap bulan, menurut Djarot sendiri, memang kebutuhan impor stok beras kali ini adalah murni untuk mengimbangi persediaan stok beras di Bulog sendiri.