Kementerian Pertanian saat ini mengupayakan langkah penyerapan cabai petani dengan menjalani kerja sama bersama pemilik industri, dimana ini untuk mengantisipasi akan adanya potensi turun dan juga anjloknya harga cabai sebelum musim panen tiba.
“Kami bakalan menjalani kerja sama bersama semua pelaku usaha pengolahan dalam sektor hortikultura diharapkan kedepannya cabai milik petani akan langsung diserap ke wilayah industri,” ungkap Hari Priyono selaku Sekjen Kementerian Pertanian ke media.
Pihak Direktorat Jenderal Hortikultura juga bakalan mengadakan pertemuan bersama semua pelaksana usaha industri olahan dalam menyerap cabai hasil panen petani.
Spudnik Sudjono selaku Dirjen Hortikultura juga memberikan pernyataannya kalau penyerapan cabai petani yang dilakukan pelaku usaha bakalan akan disokong dalam konsep kemitraan dan dalam dua belah pihak nantinya juga akan mempunyai keuntungan yang sama.
Dalam kemitraan ini, pihak Kementerian Pertanian juga berharap kalau nantinya agribisnis cabai bakalan akan mampu terwujud dan terintegrasi, kedepan juga akan bisa berkelanjutan juga.
Bukan hanya mengawal semua penyerapan cabai, nantinyaKementan bakalan juga mengusulkan soal penetapan HPP (harga pokok penjualan) cabai. Kata Spudnik, soal kepastian harga bakalan akan membuat petani tak merugi lagi.
“HPP sangat wajar dimana dalam harga nasional sebesar Rp17 ribu dan ini sudah ada di Permendag No. 63 dan menjadi harga dasar dari cabai. Kami bakalan terus memperjuangkan serta kami bahas saat bertemu dengan Kementerian Perdagangan. Kepastian soal harga bakal membuat petani tak merugi lagi,” katanya.
