Semua orang yang saat ini menjalani industri susu segar di negeri ini masih berharap adanya akses permodalan terbuka yang berasal dari perbankan. Akses ini bakalan bisa membantu mereka dalam mengembangkan bisnisnya.
Syukur Iwantoro selaku staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian dari Kementerian Pertanian mengataan kalau peternak sapi perah selama ini memang dihadapkan dalam kondisi harga susu segar yang masih nampak rendah berkisar Rp4.500 per liter.
“Kini sangat perlu dilakukan percepatan dalam proses investasi peternakan sapi perah. Langkah awalnya yakni mengundang stakeholder dan yang paling penting semua peternak sapi perah,” kata dia menjelaskan.
Memang selama ini masalah lain yang nampak membayangi peternak ddi Tanah Air adalah tingkat konsumsi susu begitu masih rendah yang hanya sekitar 12,1 kg/kapita/tahun, dan jauh jia dibandingkan dengan Filipina yang sebesar 22,1 per kg/kapita/tahun, kemudian Thailand 33,7 kg serta Malaysia 50,9/kapita/tahun.
Dalam sisi lain, sebesar 90% konsumsi susu yang ada di Indonesia masih saja didominasi susu bubuk, walaupun harga susu bubuk nampak mahal kalau dibanding dengan harga susu segar.
Sebelum dijadikan susu siap konsumsi, memang susu segar menjalani proses dulu jadi skim milk kala sebanyak 80% menjalani diimpor, usai produksi susu segar di dalam negeri memang hanya bisa mencukupi 20% dari kebutuhan nasional.
Data dalam catatan Pusdatin Kementerian Pertanian mencatat kalau volume impor susu di 2016 sekitar 412.176 ton, dan naik dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 368.844 ton. Dan angka impor susu di bulan Januari – Februari 2017 sekitar 40.710 ton bersama angka penjualan sebesar US$95,30 juta.