Industri Penghasil susu nasioanal saat ini sedang mengalami dilema, sebab produksi susu sapi dalam negeri terus mengalami penurunan. Adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang tidak berpihak terhadap peternak sapi perah menjadi penyebab produksi industri susu dalam negeri terus mengalami kemerosotan. Hal ini karena adanya reformasi peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan dinilai merugikan peternak sapi perah. Sebelum direformasi, produksi susu sapi indonesia mampu memenuhi 30% kebutuhan nasional. Namun kali ini produksi nasional terus turun dan hanya bisa memenuhi 20% dari kebutuhan nasional.
Menurut data dari Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) pada tahun 2015, produksi susu nasional mencapai 805.000 ton. namun jumlah tersebut mengalami penurunan, sebab sebelumnya produksi susu nasional sebsar 960.000 ton, artinya jumlah ini mengalami penurunan produksi sekitar 16.5%. banyak faktor yang membuat produksi terus menurun. Salah satunya adalah karena jumlah populasi sapi perah milik petani rakyat terus menurun. Pada tahun 2012, jumlah sapi perah mencapai 611.940 ekor namun hingga tahun 2015 jumlah populasi sapi perah hanya sekitar 525.171 ekor. Sehingga akan mempengaruhi produksi susu sapi nasional.
Selain itu, impor susu yang dilakukan pemerintah turut menekan laju susu sapi nasional. Rata rata impor susu sapi untuk memenuhi kebutuhan nasional bisa mencapai 3 juta ton setiap tahunnya. Selain itu terdapat 94 importir susu yang terus mengimpor susu dari Australia dan selandia baru. Importir tersebut bukan industri olahan namun hanya sebagai importir yang nantinya akan menjual lagi ke indonesia. importir tersebut meliputi perusahaan perusahaan besar yang biasa menjual produk susu kemasan di pasaran.