Home Data & Statistik Kabupaten Berawalan N : Sejarah Pembentukan Daerah di Indonesia

Kabupaten Berawalan N : Sejarah Pembentukan Daerah di Indonesia

1008
SHARE
kabupaten kota berawalan huruf n
sumber gambar: nabire[dot]org

Sejarah pembentukan daerah di Indonesia mayoritas memiliki mitologi dan ceritanya sendiri. Namun, tidak semua daerah memiliki cerita pembentukan ataupun penamaan pada suatu daerah.

Berikut profil Kabupaten yang berawal dari huruf N di Indonesia.

  1. Kabupaten Nias

Kabupaten Nias merupakan kabupaten dengan huruf N yang terletak di Sumatra Utara tepatnya berada di Pulau Nias. Sejak terjadinya pemekaran pada tahun 2016, Kabupaten Nias terdiri dari 10 kecamatan dan 170 desa dengan luas wilayah mencapai 1.004,06 km².

Ibukota Kabupaten Nias adalah Gido, yang sebelumnya ada di kota Gunungsitoli (1956-2016), yang kini telah menjadi kotamadya. Berdasarkan data statistik pekerjaan utama masyarakat kabupaten Nias adalah petani dan nelayan. Pada tahun 2019 penduduk kabupaten Nias berjumlah 143.319 jiwa, dan mayoritas merupakan etnis Nias dengan 98,81% memeluk agama Kristen.

  1. Kabupaten Nabire

Kabupaten Nabire terletak di Provinsi Papua. Nabire memiliki arti kata yang beragam sesuai dengan kepercayaan suku yang berada di Nabire. Berdasarkan suku Wate, Nabire merupakan kata “Nawi” atau “Nawire” yang mengacu pada kondisi alam dipenuhi dengan jangkrik.

Sedangkan suku Yerisyam, Nabire berasal dari kata “navirei” yang berarti desa yang ditinggalkan dan “Na Wyere” yang berarti desa kehilangan. Lalu, menurut suku Hegure, Nabire berasal dari kata Inambre yang berarti pesisir pantai yang penuh dengan pohon.

Perubahan asal kata dari setiap suku menjadi Nabire karena adanya pengaruh komunikasi dari pendatang.

Potensi Kabupaten Nabire antara lain adalah perkebunan dan perikanan yang menjadi sumber utama kabupaten ini.

  1. Kabupaten Nduga

Kabupaten berawalan N lainnya adalah Kabupaten Nduga. Kabupaten ini terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Kabupaten Nduga dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008.

Ibu kota Kabupaten Nduga berada di distrik Kenyam. Berdasarkan data pada tahun 2020 kabupaten ini memiliki penduduk berjumlah 110.171 jiwa dengan kepadatan penduduk 50,82 jiwa/km2.

Potensi daerah di Kabupaten Nduga adalah ternak babi. Dengan tradisi masyarakat yang rata-rata di wilayah Pegunungan Tengah, babi merupakan instrumen yang paling sering digunakan dalam upacara adat, maupun sebagai mas kawin. Selain itu, babi juga bisa diproduksi sebagai daging.