Sejauh ini kebanyakan kapal penangkap ikan yang ukurannya 30 gros ton ke atas atau berizin pusat memang terkonsentrasi dalam kawasan barat.
Dalam data Ditjen Perikanan Tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak 11 April, kisaran armada yang ada di wilayah barat ada sekitar 2.152 unit bersama total bobot sebesar 178.544 GT.
Wilayah barat memang selama ini terbagi atas: WPP 571 (Laut Andaman dan Selat Malaka), WPP 572 (Samudra Hindia sisi barat dari Sumatra dan juga Selat Sunda), kemudian WPP 573 (Samudra Hindia sisi selatan Jawa sampai areal Laut Timor sisi barat), WPP 711 (di Selat Karimata, Laut Natuna, serta juga Laut China Selatan), yang terakhir WPP 712 (ada di Laut Jawa).
Akan jumlah kapal yang ada di wilayah tengah sejauh ini hanya 828 unit dimana kesemuanya berukuran 52.347 GT yakni WPP 713, WPP 714, WPP 715 serta WPP 716.
Dan jumlah armada yang selama ini ada di wilayah timur ada 1.067 unit bersama total bobot sebesar 100.298 GT. Sisi timur diduduki WPP 717 serta WPP 718.
Memang sebelumnya ini, Sjarief Widjaja selaku Dirjen Perikanan Tangkap KKP memberikan pernyataan kalau pengurusan izin dari kapal perikanan bakalan akan dilimpahkan menuju kantor KKP dalam 11 WPP (wilayah pengelolaan perikanan) yang bakalan dibuka di tahun ini.
