Saat ini harga cabai rawit merah kian berangsur turun mulai bulan Maret ini, dimana ini memang didorong akan adanya keadaan cuaca yang semakin membaik. Saat ini pemerintah pantas melakukan antisipasi jika tidak maka harga cabai akan merosot tajam dan merugikan para petani cabai.
Kementerian Pertanian mengeluarkan harga terbaru cabai rawit merah di tanggal 20 Maret 2017, dan tertinggi dari Tanah Bumbu = Rp115.000 per kg, dan terendah dari Magelang, Sleman, serta Kediri = Rp40.000 per kg. Harga di Pasar Induk Kramat Jati = Rp71.000 per kg. Petani yang tinggal di Blitar dan Kediri menjual cabai seharga Rp35.000 per kg.
Dalam catatan prognosa, saat ini persediaan cabai rawit merah i Maret mesih sebanyak 75.465 ton bersama areal panen sebesar 35.611 ha. Dan soal kebutuhan dari cabai rawit merah masih sekitar 68.472 ton, dan ini mengalami kelebihan sebanyak 6.993 ton. Sampai bulan Juni nanti kelebihan diprediksi akan sebanyak 9.083 ton.
Abdul Hamid selaku Sekjen AACI (Asosiasi Agribisnis Cabe Indonesia) mengutarakan kalau harga cabai rawit merah memang mampu sampai harga Rp160.000 dalam setiap kilogramnya dan juga menjadi daya tarik ke semua petani lain guna menanam secara bersamaan. Dan angka penanam saja memang mampu meningkat hingga tiga kali lipat dari sebelumnya mengingat mereka mengejar keuntungan besar.
“Saya aat ini memperkirakan kalau di bulan April harga cabai merah akan menjadi murah sekali dalam tingkat petani. Usai memang ada supply and demand. Dan ini akan membuat petani merugi, pemerintah pantasnya turun tangan” katanya ke media.