Kementerian Kelautan dan Perikanan RI meluncurkan progam Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju atau yang disingkat “Sekaya Maritim” di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Tujuan diluncurkannya progam Sekaya Maritim dan dipilihnya Palabuhanratu untuk melaksanakan program tersebut untuk memajukan kesejahteraan melalui usaha nelayan kecil,” kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Gellwyn Jusuf, di sela acara Hari Nelayan ke-55, di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, harus diakui saat ini mayoritas nelayan masih hidup dalam garis kemiskinan, karena dari itu dengan adanya progam ini sasaran utamanya adalah untuk menanggulangi kemiskinan masyarakat nelayan melalui peningkatan kualitas hidup.
Sesuai rencana, target pelaksanaan program ini ada di 31 lokasi sentra nelayan terpadu dengan jumlah 100 kampung nelayan.
Program ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 15 tahun 2011 tentang Perlindungan Nelayan.
Kedepannya melalui program ini taraf hidup nelayan bisa lebih baik lagi minimalnya dalam garis sejahtera.
Selama ini nelayan masih mengalami kendala dalam berbagai hal, sehingga memperlambat kesejahteraannya.
“Negara kita merupakan negara maritim yang sumber daya lautnya melimpah, seharusnya seluruh nelayan bisa sejahtera. Maka dari itu dengan berbagai untuk nelayan yang salah satunya program Seribu Kampung nelayan ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi mereka,” tambahnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjamin Indonesia (Asippindo), Nanang Waskito mengatakan, selaku konsorsium perusahaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang digandeng KKP RI, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk warga pesisir di Palabuhanratu.
Dana tersebut digunakan untuk kebutuhan pembiayaan nelayan baik perorangan, kelompok maupun koperasi yang syaratnya sangat mudah, yakni hanya menunjukan kartu nelayan dan jaminan lainnya yang bisa membutikan bahwa orang tersebut benar-benar nelayan di Palabuhanratu.