Home Info Agribisnis MEA harus pacu pengusaha kelutan dan perikanan berkompetisi

MEA harus pacu pengusaha kelutan dan perikanan berkompetisi

1475
SHARE

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak pengusaha kelautan dan perikanan melihat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai pemacu semangat berkompetisi.

“Tantangan pasar bebas dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), harus memacu semangat pembudidaya dalam melakukan budi daya sesuai anjuran pemerintah,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Ia memaparkan, pemerintah menginginkan budi daya dapat dilakukan guna meningkatkan efisiensi dan kemandirian, memberikan nilai tambah, dan juga ramah lingkungan.

Susi mengakui tantangan budi daya ke depannya akan semakin berat antara lain dengan penerapan MEA mulai akhir 2015.

“Hal ini harus segera diantisipasi dengan memunculkan teknologi-teknologi baru yang ramah lingkungan, sehingga dapat mendukung keberlanjutan usaha budi daya sekaligus menjaga lingkungan sekitarnya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian meminta pemerintah daerah melakukan pemetaan komoditas lokal unggulan setempat guna menghadapi pasar bebas ASEAN atau MEA.

Simak Juga:  Penanaman Mangrove oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM)

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono di Jakarta, Selasa (10/3) menyatakan, pemetaan tersebut untuk mengetahui dan melihat sejauh mana potensi sumber daya lokal tersebut dapat dikembangkan bahkan ditingkatkan daya saingnya untuk menghadapi produk-produk dari negara lain yang masuk ke Indonesia nantinya.

“Pemetaan tersebut jangan hanya sebatas komoditasnya, namun harus sampai ke varietas atau jenisnya karena pasar saat ini sudah sangat spesifik,” katanya ketika membuka workshop “Dukungan terhadap Swasembada Pangan Melalui Forum Kerjasama Internasional”.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan bahwa setiap perusahaan sebagai organisasi yang terus bertumbuh, dituntut untuk mampu mengikuti dinamika perubahan menghadapi pasar bebas ASEAN atau masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Simak Juga:  Petani di Cirebon Mengeluh Turunnya Harga Gabah

“Perusahaan harus mampu menjaga agar sistem manajemen SDM tetap berfungsi untuk yang dapat memberikan pelayanan atau jasa yang betul-betul bisa memberikan nilai tambah bagi organisasi,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno.

Sedangkan lembaga swadaya masyarakat berskala global Internet Society menyatakan, kesuksesan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 tergantung kepada pengembangan jaringan interkoneksi antarnegara di Asia Tenggara.

“Bukanlah pernyataan yang berlebihan untuk disebutkan bahwa kesuksesan peluncuran MEA pada 2015 akan bergantung kepada kemampuan negara-negara ASEAN dalam melakukan interkoneksi,” kata Direktur Biro Regional Asia-Pasifik Internet Society, Rajnesh Singh dan mendorong pemerintahan ASEAN meningkatkan pembangunan jaringan internet yang dinilai juga dapat mengubah ekonomi Asia Tenggara menjadi lebih terintegrasi.