Pemerintah Jawa Barat mengutarakan kalau program asuransi nelayan dalam wilayah mereka kini masih belum bisa berjalan secara menyeluruh, usai dalam catatan kalau para nelayan yang ada di Jabar belum semuanya masuk dalam progam pemerintah itu.
Jafar Ismail selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan wilayah Jabar memberikan pernyataan, meski program ini sudah berjalan dalam setahun lalu, angka minat nelayan dalam kawasan Pantai Utara dan Selatan dalam mengikuti program asuransi nelayan sama sekali tak berjalan dengan maksimal.
“Sejauh ini memang masih rendah akan keikutsertaannya, dalam hasil yang kami dapatkan malahan masih 30% saja di wilayah utara dan selatan,” ungkap dia ke media.
Dalam keterangannya, sosialisasi kala berjalan dengan rendah dalam wilayah kabupaten memang membuat angkah mereka saat menggaet angka keikutsertaan para nelayan sangat sulit dijalankan, mengingat jumlah nelayan dalam kawasan Jabar sejauh ini sebanyak 104.000 orang. Simpang siurnya info membuat mereka kini malas untuk menjadi peserta.
“Mereka semua takut bayar, dan artinya semuanya memang kaitannya dengan sosialiasinya yang kurang. Banyak nelayan yang menganggap kalau kartu nelayan tak penting, dan kenapa ikutan asuransi ,” katanya.
Jafar juga mengaku kalau upaya daerah dalam mensosialisasikan program tersebut juga masih rendah usai petugas juga mengganggap urusan tersebut memang tugas khusus dari provinsi. Dan dia akan menargetkan kalau sosialisasi dalam beberapa sentra nelayan dalam setahun ini adalah tujuan wajib baginya.”Jatah buat Jabar saat ini mencapai 17.253 nelayan, dan kesemuanya layak masuk dalam program ini.” tutupnya.