Saat ini Pemprov Nusa Tenggara Timur mengupayakan kalau wilayahnya dalam beberapa waktu kedepan akan siap dijadikan pusat produksi garam secara nasional.
Gubernur Lebu Raya mengutarakan kalau NTT nantinya bakalan semakin siap jadi sentra produksi garam guna memenuhi kebutuhan nasional usai masih mengharapkan garam dengan cara impor selama ini.
“Dalam catatan potensi, memang produksi garam kita begitu besar dan dua kali produksi garam ke wilayah Madura, jika di Madura memang sebesar 60 ton per hektare dan produksi disinin sudah 120 ton dalam tiap hektare,” ungkapnya.
Sejauh ini memang Perusahaan Negara Garam dalam langkah menggarap seluas 400 hektare dalam kawasan Teluk Kupang serta sudah memproduksi garam, dalam 1 hektare mampu menghasilkan 120 ton.
“Kondisi laut disana memang biru serta panasnya juga panjang nantinya hasil produksi disana saya yakin bisa maksimal dibandingkan dengandaerah lain,” imbuhnya.
Dia juga manambahkan, sebelumnya memang sudah melakukan pertemuan khusus bersama Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator di Bidang Kemaritiman guna membicarakan soal potensi garam dalam kawasan NTT. Kata dia saat ini Indonesia juga masih berharap ke garam impor yang angkanya masih 6 juta ton dalam setiap tahunnya.
“Nusa Tenggara Timur sangat cocok digunakan dalam mengembangkan garam, dan dengan ini maka pemerintah akan bisa mengurangi impor dari negara lain,” tutupnya.