Dalam beberapa waktu kemarin, Menteri Susi Pudjiastuti memang sudah bertemu bersama beberapa pemimpin konglomerasi asal Jepang semisal Marubeni Corp, Hitachi, serta juga Mitsubishi Corp.
Delegasi dari Indonesia memang secara langusng diterima pihak Chairman Keidanren dari Jepang, Shigeo Chiyagi, saat datang di Tokyo. Keidanren merupakan Kamar Dagang dan juga Industri dari Jepang.
Semua eksekutif dari perusahaan Negeri Matahari Terbit itu tampak antusias saat menunggu Susi menjelaskan akan adanya peluang kerjasama mereka dalam bidang bisnis. Saat itu malahan Menteri KKP nampak datang agak terlambat usai mereka lebih dulu bertemu dengan Yasuo Fukuda, yakni mantan perdana menteri dari Jepang.
Susi dengan singkat menjelaskan soal kebijakan perikanan kala sejauh ini memang gencar dalam memerangi pencurian ikan. Susi juga meminta maaf kalau kebijakan itu nampak mengganggu perusahaan-perusahaan asal Jepang.
Tapi, Susi juga sangat jelas mempersilahkan ke semua perusahaan-perushaan asal Jepang masuk di industri pengolahan perikanan dan menerima jika memang menginginkan kerjasama. Usai Indonesia kini sudah membuka investasi soal pengolahan perikanan sampai dengan 100%.
“Potensi dari ikan tangkap yang ada di Indonesia sudah mencapai 4 juta ton dalam setiap tahunnya. Ini merupakan potensi besar yang sudah dikembangkan. Saat ini ikan tuna yang ada di Indonesia bersama kisaran berat 30 kg akan mampu diperoleh dengan jarak 4 mil dari sisi pantai.” kata Susi saat itu.
