Produksi karet dalam dalam tahun 2019 diperkirakan tidak akan ada peningkatan lebih cenderung ke stagnan, sesuai keterangan dari Gapkindo (Gabungan Perusahaan Karet Indonesia) bahkan dalam tahun ini diperkirakan akan jauh menuurn dengan hasil produksi di tahun 2018 yang mampu mencapai 3,67 juta ton.
Menurut Sekjen Gapkindo Erwin Tunan menyatakan jika saat ini kondisi dari pasar karet sebenarnya sudah memasuki zona hijau dengan memiliki keseimbangan dengan perbandingan permintaan serta jumlah produksinya yang mendekati seimbang awal tahun ini.
Dari hasil produski karet alam sesuai dengan perkiraan tidak peningkatan yang berarti memasuki tahun depan dengan berbagai asumsi dan itu juga akan berdampak pada permintaan. Tahun 2019 untuk pasar karet sudah mendekati posisi terbaik jumlah produksi dan permintaan sudah stabil.
Pelemahan harga yag terjadi dipasar harus di kaji kembali agar produksi karet tidak jauh dari estimasi, menurunnya jumlah produksi dalam tahun 2019 akibat berkurangnya lahan, serta penykit (jamur fusicoccum) yang menyerang tumbuhan karet belum lama ini.
Saat ini masih sedang di evaluasi terkait jamur yang menyerang tumbuhan karet, meskipun dampaknya tidak terlalu besar akan tetapi mengurangi kualitas dari karet. Meskpiun demikian tetap saja Gapkindo juga mengalami kerugian, alangkah lebih baiknya segera ditangani agar bisa fokus target lainnya.