Presiden Joko Widodo mengatakan akan menganggarkan Rp1,2 triliun untuk rehabilitasi dan perbaikan kebun Kakao di Indonesia guna mendukung target menjadi produsen Kakao terbesar dunia.
Presiden mengatakan hal itu saat berdialog dengan para petani kakao di Saletto, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis.
“Tiga sampai empat tahun ini kebutuhannya Rp1,2 triliun. Peremajaan dan rehabilitasi (kebun), dimulai tahun depan ini,” kata Presiden.
Presiden juga meminta agar Menteri Agraria dan Tata Ruang segera membenahi sertifikasi perkebunan rakyat tersebut.
Presiden juga akan memanggil kalangan perbankan agar ikut serta dalam pembiayaan kredit bagi perkebunan Kakao.
Presiden akan mendorong industri kakao berinvestasi di pusat-pusat porduksi agar memberikan nilai tambah.
Presiden menyatakan, dalam tiga tahun ini, dirinya menargetkan agar Indonesia dapat menjadi produsen Kakao terbesar.
“Kita harapakan dalam tiga tahun bisa nomer satu di atas Pantai Gading dan Ghana. Petani juga harus kerja keras,” kata Presiden.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo juga meninjau sarana irigasi di Beru-Beru, Mamuju. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan secara simbolis Kartu Inodnesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera kepada sejumlah orang.
Begitu pula di Saletto. Presiden Jokowi juga memberikan kartu tersebut secara simbolik kepada sejumlah orang.