Produksi dalam negeri salah satunya minyak kelapa sawit terus berlanjut dengan berbagai program reguler dari Palm Oil Couse 2018, program tersebut sebagai tekanan dari pemerintah untuk menjaga komitmen agar terus menujukkan kualitas terbaiknya.
Program yang dilaksanakan dari Kemenlu dan BPDP-KS dengan dihadiri sejumlah perwakiland ari berbagai negara diantaranya Australia, Belanda, Ceko, Hungaria, Inggris, Italia, Perancis, Polandia, Rusia, Slovakia, dan Spanyol.
Langkah ini juga diungkapkan dari A.M Fachir sebagai usaha dari pemerintah dalam menjaga komitmen dalam mengembangkan industri kelapa sawit yang akan terus berlanjut dan seirama dengan harapan SDGs Sustainable Development Goals, hal tersebut diungkapkan pada saat pembukaan Reguler Palm Oil Course yang berlangsung di Jakarta.
Selain itu keseriusan dari komitmen untuk industri kelapa sawit juga disampaikan Dono Boestami, beliau menyebutkan jika indonesia saat ini sedang menerapkan moratorium dengan intensifikasi produksi minyak kelapa sawit secara replanting, berbeda dengan perluasan lahan.
Kenapa sebegitu pentingnya program tersebut? Kelapa sawit salah satu bagian industri yang sangat krusial untuk perkembangan ekonomi Indonesia, selain itu juga mampu menampung kurang lebih 20 juta lapangan pekerjaan. Bahkan ini juga sangat membantu bagi masyarakat kecil.
Kemenlu juga menambahkan harapan dari progrma ini, semua nantinya akan bisa memastikan bagaiman situasidari industri kelapa sawit yang ada di Indonesia. Hal ini berfungsi sebagai laporan yang tidak hanya dari satu arah saja, karena dalam acara tersebut semua akan dijelaskan secara langsung tentang bagaimana praktik industri kelapa sawit secara berkelanjutan di lapangan.
