Home Info Agribisnis Pertanian Stock Jagung Menipis, Indonesia Potensi Krisis Jagung      

Stock Jagung Menipis, Indonesia Potensi Krisis Jagung      

1455
SHARE

Pemerintah saat ini berupaya untuk tidak mengandalkan impor jagung dan akan lebih mengandalkan jagung lokal dengan tidak melakukan impor jagung. Namun hal itu berpotensi akan menimbulkan krisis jagung pada akhir tahun ini. menurut hitungan dari industri pakan ternak bersama sama dengan bulog, sampai akhir tahun ini setidaknya di butuhkan sekitar 1.5 juta ton untuk kebutuhan jagung nasional. Namun di stock bulog saat ini tersisa 100 ribu ton. hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi industri pakan ternak dan juga bulog.

IMPOR JAGUNG 

Saat ini Perum bulog dan industri pakan ternak meminta agar pemerintah kembali membuka kran impor jagung yaitu sekitar 1.5 juta ton. untuk bisa memenuhi kebutuhan jagung hingga akhir tahun ini. hal tersebut sudah di sampaikan juga ke pemerintah melalui Kementrian pertanian. langkah ini masih belum di berikan respon padahal industri pakan ternak sangat membutuhkan kepastian prihal impor jagung. Karena jika ini terlambat indonesia bisa mengalami krisis jagung. Namun saat ini BUMN akan segera mempersiapkan hal ini terkait permintaan industri pakan ternak untuk mengimpor jagung

Simak Juga:  Usaha Indico Sebagai Anak Perusahaan Telkomsel Untuk Agribisnis

Menurut Perum Bulog. Pihaknya saat ini sudah bersedia untuk bisa menyerap jagung lokal asalkan harga yang di tawarkan sesuai yaitu Rp 3.150 per kilogram (kg) dengan kadar air 14%. Namun upaya untuk bisa mendapatkan jagung lokal tidak mudah karena  saat ini saja harga jagung untuk pakan ternak di wilayah jawa timur sudah seharga Rp 3.450 per kg. Kenaikan harga jagung lokal ini merupakan indikasi kalau stok jagung lokal berkurang. Saat ini impor jagung masih dalam pembahasan, apakah perlu atau tidak indonesia mengimpor jagung lagi.