Jelang akhir tahun ini masih yakin kondisi dari bahan pangan tanah air dalam kondisi aman, Badan Ketahanan Pangan Pertanian optimis tidak ada permintaan yang akan melebihi stok yang sudah ada.
Sesuai pernyataan dari Agunng Hendriadi pihaknya memastikan sudah ada di level aman dan akan fokus untuk 9 provonsi yang memiliki kontribusi paling besar dalam moment Natal diantaranya DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Yogyakarta, Sulawesi Utara, Bali, Kalimantan Barat, Maluku dan NTT.
Bahkan sudah diadakan rapat bersama dengan instansi serta pembuat kebijakan tentang kondisi dari bahan pangan yang ada di pusat dan daerah. Tidak hanya itu pihaknya juga selalu mengontrol semua pasokan yang ada dipasar terkait jumlah dan harga pangan pokok serta produktifitasnya.
Untuk langkah selanjutnya Agung memastikan akan terus mengadakan berbagai operasi yang lebih selektif yang akan berfungsi menjaga kondisi agar tetap stabil diberbagai wilayah.
Jika terjadi perubahan harga, pihaknya sudah memiliki skema penjualan secara langsung dari produsen ke konsumen itupun hanya akan dilakukan jika pergerakannya di siginifikasikan. Langkah ini diambil untuk memangkas rantai pasok serta untuk memberikan tekanan terhadap harga tersebut.
Untuk harga yang diprediksi bergerak naik dari sektor komoditas yakni telur ayam, memasuki Natal dan Tahun Baru bahan pangan ini banyak dibutuhkan konsumen. Langkah untuk mengatasi hal tersebut pemerintah sedang mengadakan perjanjian intregrator bersama peternak mandiri membuat kesepakatan harga sebesar 20.000-22.000 per/Kg.
