Andi Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian kali ini akan menargetkan produksi sebesar 4 juta ton beras dalam penghasilan tahun ini. Dimana ini dengan tujuan mempertahankan ketahanan pangan serta juga memenuhi target mampunya Indonesia dalam mengekspor beras ke Negara lain.
Hal tersebut dia sampaikan kala pak menteri hadir di acara Panen Raya Padi serta juga Serap Gabah kala dilaksanakan seluruh petani dalam kawasan Kabupaten Kebumen di Jumat kemarin.
“Kita memang menargetkan mampu menghasilkan 4 juta ton beras dalam total tahun ini. Mungkin nantinya kita juga akan mampu mengekspor. Saat ini kita akan memulai membanjiri gudang Bulog. Kami juga berharap Bulog nantinya mampu menyerap gabah kering dari petani sesuai kesepakatan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang mana di acuan Rp3.700 per kilogramnya, pokoknya jangan sampai membuat petani merugi,” paparnya.
Amran dalam keterangannya juga menyampaikan kalau dalam mewujudkan semua penyerapan gabah sebanyak 4 juta ton di tahun ini memang masih akan mengalami kendala jika kerjasama semua pihak bersama ego sektoral kedepannya masih tak sejalan. Nantinya juga menyerap gabah petani, juga harus mampu bisa menunjang kesejahteraan petani.
Dalam keterangannya juga, nantinya pemerintah juga bakalan terus berusaha dalam menjaga harga gabah guna mampu terus stabil serta memberikan dana ganti rugi sebesar Rp6 juta per hektar mengingat selama ini masih banyak petani merugi oleh tak stabilnya harga pembelian dan juga angka produksi mereka dalam mengolah sawah saat musim tanam.
“Kami akan memberikan asuransi supaya semua petani tak merugi dalam setiap musim tanam, kasihan mereka. Kami juga akan membantu dalam menjualnya.” tutupnya.
