Home Info Agribisnis Pertanian World Village Conference : Cara Dedi Mulyadi Membawa Masalah Desa ke Forum...

World Village Conference : Cara Dedi Mulyadi Membawa Masalah Desa ke Forum Internasional

2178
SHARE

Sebanyak 150 peserta dari 23 negara mengikuti World Village Conference 2016, yang berlangsung di Kampung Tajur, Kecamatan Bojong, Purwakarta, sampai 26 Mei 2016. Fokus utama yang akan menjadi pembahasan dalam konferensi tingkat dunia ini adalah permasalahan desa yang selama ini jarang mendapat perhatian internasional.

Acara dibuka oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Bale Nagri, Senin (23/5). Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa ia menginginkan penguatan karakter desa yang selama ini mengalami degradasi karena arus globalisasi. Karakter desa yang dia maksud adalah lingkungan, tradisi, dan produktivitas. Ia memandang segala permasalahan tentang desa sudah saatnya dibawa ke forum internasional.

“Jika semua tradisi yang ada di desa sudah terdegradasi, dunia akan terancam. Terlebih lagi ada tren konsumerisme yang hari ini melanda negara berkembang. Fokusnya sudah bukan lagi produksi, melainkan konsumsi. Ini bahaya,” kata Dedi.

Simak Juga:  Komitmen BPN Sulteng Membangun Kesejahteraan Warga dengan Agraria

(4)

Dedi menekankan agar isu ketahanan pangan dibahas secara khusus. Sebab, kata dia, modernitas suatu bangsa selalu didasarkan pada ketahanan pangan melalui penguatan kehidupan pedesaan. Tanpa penguatan ini, kata Dedi, ia yakin bahwa Indonesia tidak akan pernah mampu belajar tentang cara Barat untuk bertahan dalam dunia globalisasi.

“Selama ini kita melihat Barat melalui film‑film dengan nuansa perkotaan dan peperangan. Padahal ada hal yang kita lupa pelajari dari mereka, yakni tentang bagaimana cara mereka membangun produktivitas,” kata Dedi.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UMKM Agus Muharram saat ditemui di lokasi acara memberikan apresiasi tinggi terhadap gagasan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Menurut dia, forum internasional yang berlangsung di Purwakarta ini harus dicontoh dan diikuti oleh daerah lain di Indonesia.

Simak Juga:  Densus 88 dan Sektor Pertanian

(21)

“Kang Dedi ini begitu peduli terhadap masalah pedesaan. Kalau desa produktif, UMKM akan hidup dan memberikan nilai tambah untuk desa itu sendiri. Banyak orang yang akan datang, lalu kehidupan ekonominya menggeliat. Langkah Kang Dedi harus ditiru daerah lain,” kata Agus.

Salah satu solusi terhadap aneka persoalan di pedesaan datang dari Wali Kota South Windsor, Anwar Saud. Secara antusias dia mengatakan akan berbagi pengalaman tentang penerapan program yang sudah dia lakukan di Amerika. “Pembangunan pedesaan sebenarnya tergantung pada partisipasi masyarakat dan leadership pemimpin. Tanpa kedua hal ini sangat mustahil desa bisa berkembang. Purwakarta memiliki dua hal ini,” kata Saud kepada awak media.

Dalam konferensi ini hadir Dubes Kazakstan untuk Indonesia, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan CEO Yayasan Media Hebat Dato Zulkarnaen Taib. –Arief/HumasPWKT

6