Produksi susu sapi nasional semakin menurun dan kian mengkhawatirkan. Dan tentu ini menjadi sorotan, sebab sudah sejak 10 tahun belakangan produksi susu dalam negeri terus menurun dan usaha ternak sapi perah juga terus mengalami kemunduran. Hal ini bisa terlihat dari populasi ternak dan juga kebutuhan susu dalam negeri mengandalkan impor.
Dikutip dari Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), saat ini kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri untuk susu olahan saat ini ada di kisaran 3,8 juta ton. namun faktanya Walaupun tren terus meningkat namun kemampuan lokal dalam memasok bahan baku susu segar terus menurun. Kebutuhan susu sapi dalam negeri mencapai 798 ribu ton, sementara susu dari peternak rakyat hanya mampu menyumbang 18% dan sisanya sekitar 82% masih mengandalkan impor
Tentu hal ini sudah semakin kronis, sebab pemerintah merencanakan Indonesia bisa Swasembada Susu pada 2020 dengan total 40%. Namun jika ini tidak diatasi rencana tersebut tidak bisa tercapai. Ditambah juga dengan ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi yang dimaklumatkan oleh Nawacita hanya berhenti menjadi sebuah wacana,
Beberapa peternak sapi perah di daerah sangat mengeluhkan karena semakin maraknya impor yang dilakukan sementara produksi lokal tidak bisa diserap dengan baik. Namun juga peternak rakyat sangat mengharapkan ada kebijakan yang mewajibkan penyerapan susu segar dalam negeri sehingga mampu mendorong persaingan usaha yang sehat, dan harga pasar yang memadai. Sehingga walaupun impor berjalan, peternak rakyat tidak merasa dirugikan
