Home Info Agribisnis Harga Bahan Pangan Mulai Naik, Siap-Siap!

Harga Bahan Pangan Mulai Naik, Siap-Siap!

13
SHARE

Harga pangan di Indonesia menunjukkan tren kenaikan pada hari ini, Kamis (16 Mei 2024). Berdasarkan data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), beberapa komoditas seperti beras, telur, bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit mengalami peningkatan harga.

Daftar Harga Bahan Pangan

Komoditas Kenaikan/Penurunan Harga
Beras Premium +0,71% Rp15.650/kg
Beras Medium +0,07% Rp13.520/kg
Telur Ayam Ras +Rp130 Rp30.670/kg
Bawang Putih +0,19% Rp43.060/kg
Bawang Merah +Rp130 Rp47.710/kg
Cabai Merah Keriting +Rp670 Rp45.840/kg
Cabai Rawit Merah +5,55% Rp45.440/kg
Daging Sapi Murni +Rp950 Rp136.500/kg
Daging Ayam +Rp250 Rp38.380/kg
Tepung Terigu Curah +0,1% Rp10.410/kg
Jagung Pakan +0,18% Rp5.720/kg
Biji Kedelai Impor -0,08% Rp12.080/kg
Tepung Terigu Kemasan -0,4% Rp13.350/kg
Minyak Goreng Curah -1,01% Rp15.700/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana -0,06% Rp17.860/liter
Gula Pasir Stabil Rp18.380/kg
Simak Juga:  Krisis Pangan Ancam Produksi Padi Hingga 1,89 Juta Ton di Indonesia !

Penyebab Harga Bahan Pangan Variatif

Harga pangan yang variatif, dengan tren naik dan turun yang tidak menentu, menjadi salah satu isu penting yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Fluktuasi harga ini dapat berdampak signifikan pada ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, dan stabilitas ekonomi.

Memahami berbagai faktor yang mendasari variasi harga pangan sangatlah penting untuk merumuskan solusi yang tepat dan efektif. Berikut adalah beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap fluktuasi harga pangan:

1. Faktor Pasokan dan Permintaan:

  • Pasokan: Cuaca, hama penyakit tanaman, dan bencana alam dapat mengganggu produksi pangan, sehingga menurunkan pasokan dan mendorong kenaikan harga.
  • Permintaan: Pertumbuhan populasi, perubahan pola konsumsi, dan peningkatan pendapatan masyarakat dapat meningkatkan permintaan pangan, yang berimbas pada kenaikan harga.

2. Faktor Biaya Produksi:

  • Harga Pupuk dan Pestisida: Kenaikan harga pupuk dan pestisida akibat faktor geopolitik, seperti perang atau sanksi ekonomi, dapat meningkatkan biaya produksi pangan dan memicu kenaikan harga.
  • Biaya Tenaga Kerja: Kenaikan upah minimum dan biaya logistik dapat meningkatkan biaya produksi pangan dan berimbas pada harga jual.
Simak Juga:  Alasan Penyerapan Jagung Bulog Tidak Maksimal

3. Faktor Kebijakan Pemerintah:

  • Subsidi dan Pajak: Kebijakan subsidi dan pajak yang diterapkan pemerintah dapat memengaruhi harga pangan di pasaran.
  • Peraturan Perdagangan: Kebijakan perdagangan internasional, seperti tarif dan kuota impor, dapat mempengaruhi pasokan dan harga pangan di dalam negeri.

4. Faktor Spekulasi dan Manipulasi Pasar:

  • Permainan Spekulasi: Spekulasi di pasar komoditas pangan dapat memicu fluktuasi harga yang tidak wajar dan merugikan konsumen.
  • Manipulasi Pasar: Praktik manipulasi pasar, seperti penimbunan bahan pangan, dapat menciptakan kelangkaan artifisial dan mendorong kenaikan harga.

5. Faktor Global:

  • Kondisi Ekonomi Global: Krisis ekonomi global, inflasi, dan fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi harga pangan di level internasional dan berimbas pada harga di dalam negeri.
  • Bencana Alam Global: Bencana alam global, seperti kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan, dapat mengganggu produksi pangan di berbagai negara dan memicu kenaikan harga pangan secara global.

 

[Sumber]