Dalam tahun ini Pemkab Malang mengambil sikap menargetkan produksi beras dan rencana mereka mampu surplus dikisaran 89.426 ton.
Nasri Abdul Wahid selaku Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura yang ada di Kab. Malang mengungkapkan kalau target surplus beras dengan sebanyak itu dalam artian mereka akan mengalami kenaikan 3% jika dibandingkan dengan realisasi surplus beras di tahun kemarin.
“Dalam mencapai target itu, maka saat ini harus ada juga kecukupan pupuk, benih, dan pola budi daya tepat, ini juga berkaitan dengan sumber daya manusianya juga,” kata Nasri saat ditemui di Malang, hari Selasa (4/4/17).
Dalam catatan yang masuk, alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2017 dalam kawasan Kab. Malang jika di catat : urea 43.481 ton, organik 29.845 ton, NPK 30.324 ton, ZA 45.963 ton, SP36 5.560 ton dan ini sekitar 60% dari kebutuhan RDKK di Malang.
Dia juga mengatakan ini dengan optimistis meski pasokan pupuk bersubsidi hanya akan mampu mencukupi musim tanam di sepanjang 2017 mengingat dalam cakupan seharusnya adalah sesuai dengan RDKK (rencana detil kebutuhan kelompok dalam kebutuhan petani wilayahnya. Mengingat selalu saja tak terpenuhi 100% dalam setiap tahunnya.
“Biasanya hanya sekitar 60%, tapi saya pikir ini cukup,” tegasnya.
Saat ini memang ketersediaan benih yang cukup, teknik budidayanya dan hama yang ada seperti wereng juga menjadi faktor penting hasil dari petani dalam semua daerah di Tanah Air.
