Produksi susu sapi dalam negeri dari para peternak lokal semakin hari semakin memprihatinkan. Hal ini bisa terlihat dari produksi susu nasional selama 15 terakhir yang semakin menurun setiap tahunnya. Di Era 2000an produksi susu lokal masih sekitar 1.800 ton perhari. Namun kini produksi semakin merosot, dalam dua tahun belakangan produksi susu sapi sekitar 1.400 ton per hari. Penurunan ini sejalan dengan semakin berkurangnya populasi sapi perah di Indonesia. Sebab semakin banyak peternak sapi perah yang beralih profesi menjadi peternak sapi pedaging.
Dari 100% kebutuhan susu nasional, produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 18% dari rata rata kebutuhan susu yang mencapai 3,8 juta ton pertahun. Produksi susu semakin menurun akibat peternak juga sudah berkurang dan memilih ternak sapi pedaging, tidak sedikit juga peternak sapi perah yang menjadikan sapinya untuk di potong. Di perkirakan pada 2020 produksi susu semakin menurun dan hanya bisa memenuhi 10% dari total kebutuhan nasional.
Produksi susu sapi dalam negeri saat ini sudah cukup memprihatinkan lantaran kondisi peternak sapi perah saat ini sudah cukup kritis. Populasi sapi perah di seluruh sentra produksi susu terus mengalami penurunan terutama yang berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Diperkirakan populasi sapi perah betina yang ada saat ini tinggal 300.000 ekor
Jika pemerintah masih belum mengambil langkah, bukan tidak mungkin jika kita masih akan terus mengandalkan susu impor untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dewan Persusuan Nasional (DPN) mendesak pemerintah untuk secepatnya mengeluarkan kebijakan pengganti Instruksi Presiden (Inpres) No.2 tahun 1985 tentang pembinaan dan pengembangan persusuan nasional.
DPN meminta agar ada peraturan baru yang bisa memberikan perlindungan dan pembinaan kepada peternak sapi perah melalui wadah koperasi. Selain itu, pemerintah juga harus bisa meningkatkan kembali populasi sapi perah di Indonesia.
