Produksi daging sapi dari peternak lokal masih belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi nasional. Ditambah lagi dengan semakin menurunnya jumlah peternak sapi diberbagai daerah. Saat ini banyak peternak sapi yang beralih profesi. Beberapa daerah juga mencatatkan penurunan produksi daging sapi.
Produksi daging sapi lokal hanya bisa memenuhi 50% kebutuhan daging sapi secara nasional. Penurunan tersebut diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang mengeluarkan daging murah ke pasar. Hal tersebut membuat para peternak tidak mau untuk beternak sapi, sebab dari segi harga mereka sudah kalah ditambah dengan pengeluaran biaya saat beternak yang terbilang cukup tinggi termasuk juga biaya pakan ternak.
Saat ini impor daging Indonesia terbilang masih tinggi. Impor daging saat ini masih berkisar 250.000 ton per tahun. Jumlah tersebut hamir mencapai setengah dari kebutuhan daging nasional yang mencapai 600.000 ton pertahun.
Selain itu, Perhimpunan Peternak sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengkritik kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) yang tidak terbuka, termasuk hibah yang diberikan oleh Australia sebesar $60 juta. Hal tersebut membuat program pemerintah dianggap tidak jelas.
Saat ini pemerintah terus menggenjot produksi sapi nasioanl. Berbagai cara terus dilakukan termasuk juga melakukan Upsus SIWAB (Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting). Diharapkan dengan cara ini bisa meningkatkan produksi sapi dalam negeri
