Ekspor produk pertanian Indonesia pada Agustus lalu mencatatkan kenaikan yang signifikan. Namun pada bulan September lalu, Ekspor produk pertanian Indonesia mengalami penurunan hingga mencapai dua digit. Nilai ekspor sektor pertanian pada bulan September 2017 mengalami penurunan 17,39% dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor tercatat mencapai US$0,31 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa komoditas mengalami penurunan ekspor secara month to month. Komoditas yang mengalami penurunan ekspor antara lain, kopi, tanaman obat dan aromatik serta biji kakao. Dilihat secara year on year, sektro pertanian mengalami penurunan ekspor hingga 9.02%.
Sektor pertanian yang masuk dalam kategori ekspor nonmigas turut berkontribusi pada turunnya nilai ekspor September 2017. Komoditas non migas yang tercatat mengalami penurunan antara lain, jagung, kayu dan kopra.
Mengacu pada data BPS, neraca perdagangan Indonesia pada September 2017 mencatatkan surplus sebesar US$1,76 miliar. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan Agustus 2017 yang hanya US$1,72 miliar.
Tren surplus neraca perdagangan RI akan kembali berada diatas US$1 miliar. Sebab penurunan terjadi diperiode sebelumnya diakibatkan oleh naiknya impor barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan masayrakat pada saat bulan puasa.