Restorasi gambut mendapatkan dana dari BRG sebesar 300 miliar yang akan dialokasikan laham gambut seluas 400.000 hektare.
Menurut keterangan dari Myrna Asnawati Safitri menyatakan dalam tahun ini akan menargetkan 400.000 Ha luas dari lahan gambut yang mendapatkan program restorasi dari di tahun 2018, sebagai rancangan BRG ini terus berlanjut hingga tahun ini dan semoga segera terealisasikan.
Sedangkan untuk target dalam awal tahun ini sama dengan tahun lalu yang akan menyelesaikan 400.000 lahan gambut, BRG yang berdiri dari tahun 2016 data lahan yang sudah berhasil diretorasi mencapai 680.000 Ha serta sudah berhasil melakukan pembasahan lahan seluas 478,495 hektare.
Restorasi yang sudah dialokasikan ke berbagai provinsi diantaranya Jambi, riau, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Papua dan Sumatra Selatan. Sedangkan kota yang menjadi target dari BRG diantaranya Kapuas, Siak, Musi dan Hulu Sungai Utara.
Selain restorasi lahan gambut dalam tahun ini BRG akan melanjutkan berbagai program yang sudah dikerjakan dalam tahun kemarin, diantaranya pembangunan Sekat Kanal, penimbunan kanal, sumur bor, riset, pemberdayaan sosial ekonomi, pemantauan lahan gambut, pemetaan restorasi gambut dan inventarisasi.
Demi suksesnya semua program yang direncanakan BRG mengembangkan sejumlah inovasi teknologi informasi sebagai salah satu program SIPALAGA (Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut).
Paltform tersebut sebagai laporan data real time sama dengan yang dilaporkan Haris Gunawan terkait pengembangan kedepan lahan restorasi laham gambut.