Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemtan) sudah berencana untuk bisa swasembada kedelai ditahun 2020. Namun rencana swasembada kedelai tersebut dirubah menjadi 2018. Beberapa pengamat pertanian menanggapi hal tersebut, mereka berpendapat jika target swasembada kedelai ditahun 2018 ini akan sulit dicapai.
Target swasembada kedelai tahun 2018 tentu tidak semudah yang dibayangkan. Saat ini tidak ada terobosan yang efektif saat produksi kedelai dalam negeri terus mengalami penurunan. Untuk mencapai target swasembada tersebut, Kemtan sudah berencana akan menanam kedelai dareal tamam baru dilahan seluasĀ 500.000 hektar mulai Oktober sampai Desember 2017.
Namun perluasan areal tanam ini masih belum bisa untuk mencapai swasembada kedelai ditahun mendatang. Perluasan lahan sudah cukup membantu untuk meningkatkan produksi, namun masih belum bisa untuk swasembada. Produktivitas juga tidak naik-naik, hanya separuh dari produktivitas negara-negara eksportir kedelai.
Saat ini Impor kedelai masih sangat tinggi, sebab produksi kedelai lokal masih belum meningkat sementara kebutuhan kedelai terus mengalami peningkatan. Ada beberapa kendala yang menghambat produktifitas kedelai, salah satunya adalah tidak ada lahan yang ada khusus untuk kedelai
Sawah merupakan tempat persaingan beberapa komoditas seperti padi, jagung, kedelai hingga tebu. Oleh sebab itu ketika luas tanam panen komoditas naek, luas panen komoditas lainnya akan mengalami penurunan