Tingginya curah hujan selama 2 bulan terakhir membuat produksi garam mengalami penurunan cukup signifikan. Hal ini membuat harga garam mengalami lonjakan harga cukup tajam. Sebelumnya harga garam Rp 500 perkg namun saat ini harga garam Rp 1.200 perkg. harga garam naik dua kali lipat. Namun hal ini ternyata di manfaatkan oleh para petani garam. Menurut Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (AAPGRI), harga yang masih tinggi dipasaran membuat para petani garam mengeluarkan stk garam di Gudang untuk dilempar ke Pasar. petani mmengeluarkan stok garam karena tidak ingin didahului oleh Garam impor.
Saat ini industri yang menyerap garam masih di dominasi oleh industri rumahan kelas kecil dan menengah yang tidak memiliki stok cadangan di gudang. Namun sebaliknya, industri dengan skala besar terlihat lebih santai karena mereka masih memiliki stok garam sampai tiga bulan kedepan.
Asosiasi Petani Garam memprediksikan, produksi garam dari petani lokal hanya mencapai Rp 250.000 ton, hasil ini jauh dibawah hasil produksi tahun sebelumnya yang mencapai 1,8 juta ton. sementara itu kebutuhan konsumsi nasional mencapai 1.5 juta ton pertahun.
Saat ini stok garam nasional masih sekitar 111.000 ton, stok tersebut diprediksi hanya akan memenuhi kebutuhan hingga bulan Januari 2017. Sementara untuk bulan Februari masih belum memiliki stok. Sehingga ada kemungkinan Pemerintah akan kembali membuka kran impor garam.