Buat petani, tanaman rumput memang salah satu musuh kala harus dibasmi di arean persawahan mereka. Usai petani menganggapnya sebagai gulma yang layak disingkirkan agar tanaman yang mereka tanam dapat mampu berkembang dengan maksimal.
Namun ada pandangan berbeda buat semua peternak. Mengingat peternak menjadikan rumput salah satu harta kala sangat berharga dalam kelangsungan pekerjaan mereka. Jika tak ada rumput maka hewan yang dibudidayakannya bakalan akan minim suplay makanan dan akan menghambat semua hasil yang mereka inginkan.
Saat ini memang padang rumput menjadi salah stau sumber pakan hijauan ke semua ternak usai mereka juga memanfaatkan rumput yang ada di areal lapangan sekitarnya.
Dan akibatnya, saat ini kepemilikan ternak semua peternak jadi kian terbatas. Mengingat dalam catatan peternak hanya akan mampu memelihara ternak dengan maksimal 15 ekor saja, serta ini menjadikannya sama sekali tak ekonomis.
Sejauh ini, ketiadaan padang rumput jadi salah satu kendala dan membuat Indonesia sangat sulit dalam menargetkan swasembada daging selama ini. Malahan banyak sekali perkebunan yang melarang semua rumput mereka dibabat untuk makanan kambing.
Seperti contohnya di Loka Penelitian Kambing Potong yang dipunyai Balitbangtan (Badan Penelitian & Pengembangan Pertanian) milik Kementerian Pertanian kal ada di Desa Sungai Putih, Kec. Galang, Kab. Deliserdang.
Sejauh ini disana dibudidayakan sekita 1.500 ekor kambing kala diternakkan. Dan saat ini kesemua kambing disana membutuhkan 4 ton rumput dan juga tambahan konsentrat sebanyak 1,3 ton.
