Persaingan sejumlah pebisnis dari produk teh saat ini masih dalam kondisi kurang bersaing dengan sejumlah negara lain, kondisi ini membuat Kementan mencari solusi baru untuk meningkat persaingan dalam pengembangan produksi teh di Tanah Air.
Sesuai keterangan dari Bambang selaku direktur Perkebunan dalam langkah untuk mengembangkan sektor komoditas teh Tanah Air diperlukan beberapa sinergitas dari berbagai pihak agar bisa berkembang dengan baik. Salah satunya dari pihak petani agar memperhatikan kualitas dari teh yang diproduksi agar daya saing teh bisa berbicara dikancah internasional.
Bahkan pihak kementan juga menjelaskan jika dalam udang-undang juga disebutkan petani teh diwajibkan untuk berkerjasama bersama industri.
Selain itu Bambang juga menyebutkan jika kualitas teh dari tanah yang mampu bersaing masih satu jenis teh saja yaitu Teh Java Preanger tidak hanya memiliki kualitas dalam negeri namun sudah mendapatkan sertifikat indikasi geografis yang didapatkan di tahun 2015 kemarin.
Kementan menginginkan berbagai pihak terus memberikan sumbangsihnya untuk perkembangan Teh Indonesia, dengan menjaga mutu, bahkan beliu juga berharap pihak dewan Teh Indonesia memberikan motivasi untuk sejumlah petani dengan berindikasi geografis yang sudah terbukti kualitasnya dan mampu menjawab permintaan pasar saat ini.
Dari perkembangan sisi regulator dalam periode 5 tahun kedepan sudah disiapkan sejumlah program peatian dan komitmen sebagai target dari sektor komoditas. Dari sektor perkebunan nasional saat ini memang belum terbilang maksimal akan produksinya melihat lahan dan kondisi yang sangat startegis.
