Mengenai pola dalam pengembangan sapi perah di kawasan tanah air saat ini, diharapkan mampu meningkatkan angka sapi perah yang semula sekitar 2-3 ekor sapi perah dalam setiap kandang peternak, akan menjadi sekitar 8-10 ekor sapi perah dalam kandang setiap peternak. Bukan hanya itu, diharapkan nantinya juga akan mampu meningkatkan angka produksi susu dan tergetnnya 20 liter setiap harinya, namun ini juga bersama adanya ketentuan soal cemaran bakteri nantinya kurang 100.000 serta solid 12%.
Bersama langkah dalam memperhitungkan peningkatan angka produksi susu 20 liter dalam setiap harinya serta kenaikkan ternak sebanyak 8-10 sapi perah, ini juga bakalan bisa menambah suplai susu segar menuju pabrik Frisian Flag dengan 2 ton per hari.
Dimana dalam catatan saat ini, Frisian Flag hanya menerima susu segar langsung dari koperasi peternak susu sapi perah sebesar 300 ton per hari. Dan angka ini sama sekali belum mampu mencukupi kebutuhan pabrik dalam tiap harinya. Di catatan saat ini, susu segar di dalam negeri memang baru bisa memenuhi sebanyak 20% dari kebutuhan susu nasional.
Akhmad Sawaldi selaku DDP & Project FDOV Manager dari FrieslandCampina beberapa waktu lalu menyampaikan kalau produksi susu segar saat ini masih terhitung sangat kecil dibanding jumlah kebutuhan industri, namun harapannya dalam program ini akan jadi salah satu percontohan ke pihak pemerintah dalam mengembangkan program serupa. Kini memang Frisian Flag juga semakin gencar mengembangkan proyek ini dalam beberapa wilayah peternakan sapi perah, namun dalam tahun ini mereka masih fokus dalam kawasan Lembang.
Pusdatin Kementerian Pertanian mengatakan kalau konsumsi susu dalam kawasan Indonesia melonjak 4,1% dalam tiap tahunnya dari tahun 2017 sampai 2020, jika dihitug 1,14 juta ton kebutuhan konsumsi susu hingga tahun 2020.